Waktu yang Buta dan Membutakan
Catatan di Ujung Asa
Enyahlah Kau sang Pembunuh
Yang pernah membunuh harapan dan masa depan ini
Enyahlah Kau sang Penghukum
Yang pernah menghukum masa lalu ini sampai tak berdaya
Catatlah baik baik, kegelapan itu telah tergantikan
Sebesar apapun Kau sembunyikan, getaran waktu telah terkuak
Aku kini bukan yang dulu lagi
Aku kini sudah memutuskan menyingkap siapa Kau seungguhnya
Tak akan sia sia lagi waktu yang ada
Tak akan sia sia lagi nafas tersisa
Enyahlah Kau selamanya…….
Aku sudah punya Dia
Kendati harius berjalan di atas bara
Apa yang dicari dalam hidup selain doa
Apa yang didamba selain harapan
Apa yang dikejar pun tak tahu lagi
Mengejar bayang bayang
Mengukir langit terbentang
Sampai ajal pun menjelang
Setuju atau tidak, aku mengejar waktu demi waktu
Setuju atau tidak, aku menikmati perjalanan memburunya
Selagi ada galah galah, lompatan akan tetap terjadi
Selagi masih ada asa asa, pandangan ke depan terbentang tajam
Koarlah sekeras kerasnya, sampai batas tak terdengar lagi
Berlarilah sekencang kencangnya, sampai semuanya menyatu dengan hasrat
Menyelamlah sedalam dalamnya selagi masih bisa dan waktu tersisa
Tak akan ada kesempatan kedua, dalam apapun yang dilalui
Terima kasih Tuhan, tak akan adalagi keluh kesah di atas jalan ini
Jalan di atas Bara, sekalipun panas dan mengelupas
Jalan di atas Asa, sekalipun menyiksa dan terpaksa
Akan tetap kutempuh bersama waktu dan masa depan
Karena jalan ini adalah jalan terakhir sebelum kembali
Karena kehidupan ini hanya sekali, dan cukup ini saja
Betapun waktu kau pernah menerkamku di waktu dulu
Kini tak akan kuganti tangkap ini dengan Lepas
Pekanbaru, 3 Agustus 2019